Selasa, 10 April 2012

PROFIL RADITYA

  Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal dengan nama Raditya Dika adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Pria yang akrab disapa Radith kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 ini memulai karirnya sebagai penulis melalui blog pribadinya (www.kambingjantan.com yang sekarang menjadi www.radityadika.com) yang kemudian dibukukan.
Buku pertama yang mengangkat dirinya berjudul Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005) masuk kategori best seller. Buku yang menceritakan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia, kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini digolongkan sebagai genre baru. Saat ia merilis buku pertamanya, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Buku kedua inimenggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radithyang sepertinya selalu tidak beruntung. Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007.
Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.
Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008. Perjalanan dan Pemikiran Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.
Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk TheOnline Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan- tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu. Radit sukses menjadi penulis karena ia keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.
Bagi Radith, ini adalah selling point-nya. Bagi Radith, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.
Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkankepada penerbit. Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnyapenulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginyaharus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukanhanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dariindustri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskopatau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.

Bagi Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan. Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politikdi Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.
Karya Tulis :
2005 – Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 – Cinta Brontosaurus
2007 – Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa
2008 – Babi Ngesot
2010 – Marmut Merah Jambu
2011 – Manusia Setengah Salmon

Raditya Dika : Komedi yang Baik itu Tergantung Persepsi Kita



Sebagai penulis  blog yang berisi tulisan tentang komedi, Raditya Dika terlihat begitu menguasai  materi-materi mengenai bagaimana cara menulis komedi ketika menjadi pembicara di seminar Learn From The Experts dengan tema Creative Writer With Raditya Dika. Pria berkacamata ini mampu membuat semua peserta tertawa dengan isi materi yang disampaikan lengkap dengan cerita-cerita lucu yang menjadi ciri khas Raditya Dika selama ini.

Buat Raditya, kalau mau membuat tulisan, minimal kita harus tertarik dengan tulisan yang kita ceritakan itu. misalnya kalau yang ditulis itu cerita lucu, ya kita juga harus tertawa saat  membaca karya kita itu. "Kalau mau nulis itu jangan pernah ikut-ikutan tulisan orang, apalagi meniru tulisan yang lagi tren", kata pemain film Kambing Jantan ini.

Menulis komedi yang baik menurut Raditya sebenarnya tidak mesti lucu tapi bagaimana kalian memberikan persepsi unik dari tulisan itu. Semua jenis tulisan bisa diceritakan dengan persepsi yang berbeda. "Misalnya kita  mau membuat persepsi dari tulisan ini mengenai horor maka yang jadi adalah sebuah cerita  mengenai  horor, begitu pun kalau kita mau membuat persepsi komedi  dari tulisan yang kita buat maka yang jadi adalah sebuah tulisan mengenai komedi" lanjut Raditya.

Raditya menambahkan, menjadi penulis itu harus banyak-banyak dikritik biar mendapat masukan tentang tulisan yang kita buat. " Yang penting satu, jangan pernah putus asa kalau tulisan kita dikritik orang.  Kritiknya juga  harus yang membangun bukan  kritik karena orang itu iri dengan tulisan kita, kalo yang itu sih engga usah didengerin” kata Radit yang terlihat begitu menguasai audiens yang hadir di seminar ini.

BIOGRAFI


Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal dengan Raditya Dika adalah seorang penulis asal Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 dikenal sebagai seorang penulis novel-novel jenaka, novel-novel yang ia tulis berasal dari blognya kemudian dijadikan buku. Bisa dibilang Dika bukanlah seorang penulis biasa, karena gaya menulisnya unik serta pemberian judul bukunya yang sebagian besar memakai nama binatang. raditya dika 3 Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Novel pertama terbit pada tahun 2005 silam, yang berjudul “Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh.” Novel pertamanya iniditampilkan dalam format diary, yang isinya menceritakan tentang kehidupan pribadinya saat berkuliah di Adelaide, Australia. Dika mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya setelah memenangi “Indonesian Blog Award” dan ia juga pernah meraih pengharagaan dari Indosat yang bertajuk “The Online Inspiring.” Dari pengalaman itulah ia akhirnya mencoba untuk menawarkan tulisan di blognya ke beberapa penerbit untuk di jadikan buku. Sempat ditolak namun akhirnya tulisannya itu di terima oleh sebuah penerbit bernama Gagasmedia. Karya kedua yang berjudul “Cinta Brontosaurus” yang diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, namun buku keduanya ini menggunakan format cerpen dan mengisahkan tentang perjalanan cinta Radith yang selalu kurang beruntung. Isi buku ini meliputi kisah seorang Raditya Dika yang mengirim surat cinta pertama ke teman SDnya dan pengalaman Radith yang memperhatikan Kucing Persianya yang jatuh cinta dengan kucing kampung milik tetangganya. Radith Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Buku ketiganya berjudul “Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa” (2007). Buku ketiga ini mengisahkan tentang pengalaman Radith yang pernah menjadi badut monas seharian, mengajar bimbingan belajar, saat ia dikira hantu penuggu WC, sampai cerita tentang kutukan orang NTB. Kemudian disusul dengan buku keempatnya yang berjudul “Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang” yang terbit pada April 2008 serta buku terkhirnya yang bertajuk “Marmut Merah Jambu” terbit tahun 2010. images Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Selain menulis ia juga seorang aktor, film pertamanya adalah “Kambing Jantan The Movie” yang ceritanya diangkat dari novel pertamanya. Ia juga menulis skenario untuk film “Maling Kutang.” Kira-kira kapan ya, Raditya Dika mengeluarkan novelnya lagi ?? 

KARIR RADITYA



Raditya Dika adalah seorang blogger yang akhirnya menjadi seorang penulis buku dan skenario film. Kepiawaian menulis terasah dengan selalu menulis blog yang berada di: www.kambingjantan.com.

Dari tulisan-tulisan yang di blog tersebut akhirnya dibukukan dengan judul KAMBINGJANTAN: CATATAN HARIAN PELAJAR BODOH oleh Gagas Media pada 2005. Dengan gaya penulisan yang lepas dan apa adanya, buku pertama Radith, demikian ia biasa dipanggil, sukses menjadi best seller.

Selanjutnya, Radith yang masih tercatat sebagai mahasiswa ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, jurusan Politik Indonesia ini melanjutkan kesuksesan bukunya dengan meluncurkan beberapa buku lanjutan yang masih menjadi best seller. Di antaranya adalah CINTA BRONTOSAURUS (2006), RADIKUS MAKANKAKUS: BUKAN BINATANG BIASA (2007), dan BABI NGESOT: DATANG TAK DIUNDANG, PULANG TAK BERKUTANG (2008).

Sukses buku pertama membuat sutradara kenamaan Indonesia, Rudi Soedjarwo berniat mengangkatnya ke layar lebar. Di film KAMBING JANTAN: THE MOVIE, Radith selain bertindak sebagai penulis skenario juga sebagai pemain utama. Film dengan genre komedi romantis ini rilis pada 5 Maret 2009.

KARYA TULIS
Novel
2005 - Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 - Cinta Brontosaurus

2007 - Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
2008 - Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
2010 - Marmut Merah Jambu
2011 - Manusia Setengah Salmon


Komik (bersama Dio Rudiman)
2008 - Komik Kambing Jantan
2011 - Komik Kambing Jantan 2


FILMOGRAFI
Pemeran
KAMBING JANTAN: THE MOVIE (2009)



BUKU RADITYA

Kambingjantan: Sebuah Komik Pelajar Bodoh
Harga : Rp 33.000
Penerbit: Gagasmedia, 2008
Komik Komedi ini ditulis oleh Raditya Dika dan diilustrasikan oleh Dio Rudiman. Berisi 6 chapter tentang pengalaman Radith kuliah di Adelaide, Australia. Lengkap dengan penggabaran gaya lebay oleh Dio Rudiman. Simak Radith yang ditaksir cewek Korea, mencoba mempecundangi orang Kediri, membantu teman arabnya mendapatkan bule, sampai membuat seorang Jepang dideportasi. Cerita di komik ini semuanya berbeda dengan buku Kambingjantan yang diterbitkan sebelumnya.

Babi Ngesot : Datang Tak Diundang, Pulang Tak Berkutang Harga : Rp 32.000
Penerbit: Bukune, 2008
Babi Ngesot: Datang Tak Diundang, Pulang Tak Berkutang adalah kumpulan cerita pendek pengalaman pribadi Raditya Dika, penulis Indonesia terbodoh saat ini. Benang merah dari buku Babi Ngesot adalah ketakutan-ketakutan Radith dalam hidup, termasuk: kalang kabut digencet kakak kelas, dihantuin setan rambut poni, sampai perjuangan menyelamatkan keteknya yang sedang “sakit”. Simak tujuh belas cerita aneh-tapi-nyata Raditya di buku ini.

Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
Harga : Rp 30.000
Penerbit: Gagasmedia, 2007
Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa adalah buku hasil tulisan Raditya Dika, berisi pengalaman-pengalaman pribadi Raditya Dika sendiri yang bego, tolol, dan cenderung ajaib. Simak kisah Raditya Dika jadi badut Monas sehari, ngajar bimbingan belajar, dikira hantu penunggu WC, sampai kena kutuk orang NTB. Penulis Indonesia, tidak pernah segoblok ini.

Cinta Brontosaurus
Penerbit: Gagasmedia, 2006
Harga: Rp 19,000
Cinta Brontosaurus adalah buku kedua Raditya Dika, hampir sama dengan Kambingjantan, masih bercerita tentang kehidupannya pribadinya. Kali ini Radith bercerita tentang pengalaman cintanya yang kayaknya selalu saja sial. Isi dari buku ini meliputi dari sewaktu Radith ngirim surat cinta pertama ke teman SD-nya (yang berakhir dengan sangat tragis) hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh dengan kucing kampung tetangganya. Buku ini punya benang merah kisah cinta Raditya Dika dari dulu sampai sekarang.


Kambingjantan
Penerbit: Gagasmedia, 2005
Harga: Rp 29,000
Kambingjantan adalah buku pertama Raditya Dika, berisi pengalamannya sewaktu masih di Adelaide, Australia. Kisah-kisah yang ada di dalamnya meliputi pengalamannya sebagai mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri, yang diambil langsung dari blog-nya yang dulu beralamat di www.kambingjantan.com.
Semua cerita-ceritanya ini ditulis dengan gaya humor yang goblok, ancur, dan lepas pakem. Buku ini juga merupakan buku-blog Indonesia yang pertama.

VIDEO RADITYA DIKA